Sekarang kita membahas masalah lingkungan ,yang saat ini sangat terancam kedudukanya .lingkungan hidup kita semakin hari semakin menunjukkan tanda-tanda kerusakan parah. Banyak seminar-seminar berbicara mengenai pemanasan global, juga banyak gerakan-gerakan untuk mengurangi sampah di berbagai tempat dan menjaga kebersihan air. Namun, usaha-usaha kita dalam mengurangi kerusakan nampak sedikit menuai hasil. Hutan masih dibabat demi mebel-mebel yang kita gunakan dan bahan bakar fosil kita gunakan untuk transportasi kita. Demi mencapai situasi lingkungan yang baik, kita perlu bertindak dengan lebih cerdas, efektif, dan efisien.
Untuk
mencari solusi dari masalah ini, kita harus tahu apa akar dari
kerusakan lingkungan kita ini. Menurut saya, yang menjadi akar utama
dari kerusakan lingkungan kita adalah kurangnya pendidikan.
Kenapa kurangnya pendidikan???
Saya
menyimpulkan bahwa kurangnya pendidikanlah sebab dari kerusakan
lingkungan hidup karena rata-rata orang yang merusak lingkungan hidup
adalah orang yang kurang berpendidikan. Pendidikan di sini tidak hanya
berarti pendidikan akademis, namun juga moral. Ada orang yang pendidikan
akademiknya baik, namun, moralnya kurang, dan sebaliknya. Kurangnya
pendidikan membuat orang tidak menyadari akibat perbuatan yang
dilakukannya.
Ada
juga orang-orang yang mau melestarikan alam, tapi tidak memiliki cukup
pengetahuan untuk hal tersebut, atau diperdaya oleh orang lain karena
minimnya kemampuan akademisnya. Biasanya hal seperti ini terjadi di
desa-desa dan daerah-daerah yang terpencil, dimana mereka ditipu oleh
orang-orang yang berniat mengeruk kekayaan alam tanpa henti.
Contoh nyatanya banyak terjadi
di hutan-hutan
di Kalimantan. Banyak perusahaan tetap mengambil
kayu-kayu sekalipun mereka pasti sudah tahu tentang pemanasan global.
Apakah mereka peduli? Tidak. Mereka hanya peduli pada uang. Uang telah
membutakan mata hati mereka, sehingga mereka kehilangan moral mereka,
yang mungkin pernah mereka miliki. Mereka tidak dapat berpikir lagi
dengan benar, karena mereka hanya melihat alam seperti benda mati.
Padahal alam itu sesuatu yang hidup, yang akan mati bila dirusak terus
menerus. Saya yakin ketika alam mati, uang tidak akan punya arti lagi.
Ada
juga orang-orang yang mau melestarikan alam, tapi tidak memiliki cukup
pengetahuan untuk hal tersebut, atau diperdaya oleh orang lain karena
minimnya kemampuan akademisnya. Biasanya hal seperti ini terjadi di
desa-desa dan daerah-daerah yang terpencil, dimana mereka ditipu oleh
orang-orang yang berniat mengeruk kekayaan alam tanpa henti.
Selain
itu, ada juga orang yang sengaja membuang sampah di selokan-selokan
atau sungai. Biasanya yang dibuang adalah plastik dan styrofoam.
Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang kekurangan pendidikan
moral dan akademik. Karena mereka tidak mencintai lingkungan tempat
mereka tinggal dan mereka tidak tahu sampah yang mereka buang bisa
berbahaya bagi kehidupan lain. Tidak hanya lingkungan tempat tinggal
manusia yang menjadi tidak sehat, namun dengan membuang sampah ke
sungai, kita membahayakan makhluk hidup lain yang tinggal di air.
Aliran
sungai pada akhirnya akan mengalir ke laut dengan membawa sampah.
Hewan-hewan laut tertentu akan mengira sampah plastik sebagai
makanannya-karena mirip ubur-ubur- dan setelah memakannya, hewan itu
akan mati atau ada hewan yang mati karena kesulitan bernapas akibat
terjerat plastik. Walau kita tidak sadar, ternyata kita sudah menjadi
pembunuh kejam apabila kita terus merusak lingkungan dengan membuang
sampah sembarangan.
Dampak kerusakan lingkungan hidup bagi dunia…
Kerusakan
lingkungan hidup tidak hanya merugikan manusia, namun juga merugikan
makhluk hidup lain di bumi. Hewan-hewan akan banyak yang punah, karena
kemampuan penyesuaikan diri mereka sangat kurang dibandingkan dengan
manusia. Virus-virus dan bakteri-bakteri akan bermutasi menjadi
spesies-spesies baru yang bisa menyebabkan penyakit-penyakit yang
mematikan.
Manusia sendiri pasti akan
kehilangan hidup yang nyaman apabila lingkungan rusak. Banjir terjadi di
mana-mana, kekeringan juga terjadi di berbagai tempat. Selain itu akan
sering terjadi gagal panen. Hal-hal ini bisa terjadi karena kerusakan
lingkungan yang terutama melibatkan hutan dapat menyebabkan pemanasan
global atau global warming.
Apabila kita
tidak segera menyelamatkan lingkungan hidup kita, lama-lama makhluk
hidup seperti hewan dan tumbuhan akan segera punah, dan tak lama setelah
mereka punah, giliran terakhir untuk punah akan disandang oleh kita
semua yang disebut spesies terpandai di muka bumi, yakni manusia.
Solusi…
Kita
seringkali berpikir muluk-muluk apabila memikirkan tentang solusi,
apalagi bila dikaitkan dengan pemerintah. Kita bisa mencaci maki
pemerintah karena belum berhasil mengelola lingkungan hidup kita dengan
baik dan tidak menyeluruh.
Sebenarnya, semua
solusi ada dalam diri kita masing-masing. Namun, untuk memulainya butuh
keberanian. Kita bisa dimaki orang lain karena dianggap sok bersih, juga
dianggap aneh karena tidak mengikuti trend buang sampah di semua
tempat. Yang paling penting adalah jangan pernah setengah-setengah
setelah memulai tindakan penyelamatan lingkungan.
Jika kita hanya menunggu pemerintah bertindak di lingkungan kita, saya rasa kita tidak bisa banyak berharap. Kenapa?
Karena,
apabila pemerintah memulai tapi kita, sebagai warga negara Indonesia,
belum siap memulai, usaha pemerintah itu tidaklah berguna. Ingatlah
bahwa kita menganut sistem demokrasi, yang berarti pemerintahan berasal
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Kalau bukan kita, sebagai
rakyat, yang bertindak, maka pemerintah tidak akan pernah berhasil dalam
menjalankan programnya, sebaik apapun program itu, pasti gagal.
Tahap
paling awal dalam rangka menyelamatkan lingkungan hidup, adalah
meningkatkan kualitas pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kenapa kita mulai menyelamatkan lingkungan dari pendidikan?
Jawabannya adalah: Seperti
membangun rumah, untuk membuat rumah yang tahan gempa, kita harus
meletakkan fondasi yang kuat. Pada kasus ini, pendidikanlah fondasinya.
Apabila pendidikan yang diberikan tidak baik dan tidak sesuai, maka
tidak akan mampu mengubah pikiran rakyat agar mau menyelamatkan
lingkungan. Dalam keadaan demikian, sekalipun lingkungan berhasil
diperbaiki, hal tersebut tak akan berlangsung lama dan akan segera kembali ke situasi semula.
Apabila
kita sudah berpendidikan, kita pasti akan berusaha menyelamatkan
lingkungan, karena, kita masih punya hati untuk mencintai lingkungan
tempat kita tinggal, dan kita juga mampu berpikir untuk jangka panjang,
yang berarti kita akan otomatis menyadari cara menyelamatkan lingkungan
hidup kita. Keinginan untuk menyelamatkan tersebut timbul karena
kesadaran kita akan apa yang akan terjadi pada hidup manusia apabila
manusia kehilangan tempat hidupnya.
Kita
sangat membutuhkan generasi muda dalam menyelamatkan lingkungan hidup,
karena merekalah kunci penyelamatan hidup manusia masa depan. Merekalah
yang harus kita bentuk untuk memiliki visi mengenai lingkungan yang
baik. Harus kita sadari juga, bahwa dalam meningkatkan kualitas generasi
muda, sangat dibutuhkan bantuan banyak pihak dalam bidang pendidikan
dan tidak mudah dilakukan. Bantuan mungkin agak sulit didapat dan
diberikan ke pihak yang membutuhkan, namun, dengan usaha keras, pastinya
kita akan mendapatkan generasi muda yang mampu menyelamatkan bumi kita.
Tentunya untuk menyukseskan segala usaha
penyelamatan lingkungan, bantuan dari pemerintah setempat sangatlah
penting. Pemerintah harus mendirikan lembaga-lembaga yang efektif dan
tidak korup, serta mau terjun langsung ke lingkungan hidup yang
membutuhkan bantuan, bukan cuma membuat undang-undang dan anggotanya
duduk-duduk di kantor. Karena sekarang bukan zamannya lagi untuk
berteori. Sekaranglah saatnya kita bertindak nyata dalam menyelamatkan
lingkungan hidup kita!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar